Penulis dalam kesempatan kali ini akan membahas iklan yang
penulis anggap paling bagus dan paling ngena di hati sebagian orang,
yauitu iklan 3. buka iklan 3 yang hap hap tapi iklan 3 yang seloganya “3
always on dung dung dung”
Dalam kasus penulis adalah mengenai cita cita, penulis punya cita cita sebagai psikolog tapi saat mengutarakan cita cita orang tua tidak setuju, katanya perospek ke depanya gak bagus lah, katanya nyari pekerjaanya susah lah, apakah seorang anak harus menjadi pegawwai negri semua agar gajinya gede? apa seorang anak harus menjadi seorang dokter agar naik derajat di mata orang ?
Banyak orang yang kaya raya tapi tidak pernah bahagia, namun banyak orang yang pas pasa tapi bahagia , mengapa ? apa mungkin orang yang kaya raya itu tidak memiliki alasan untu bahagia ? atau tidak memiliki waktu utuk menkmati hidup. enta lah.
Banyak rang tua yang memaksakan anaknya belajar keras lebih keras dari kemampuan sianak, hanya untuk sebuah STATUS, penulis punya seorang teman kedua orang tuanya dokter namun anaknya masik jurusan IPS saat SMA saat itu orang tuanya marah, kenapa mereka marah ? apakah mereka malu punya anak masuk IPS apakah masuk IPS itu adalah sebuah kegagalan. setelah lulus orang tuanya menyogok ke salah satu universitas ternama dan anaknya masuk. apa ini yang di namakan sebuah takdir.
Penulis dapat simpulkan takdir seorang anak ada pada orang tuanya anak tidak berhak menjalani hidup sesuai cita citanya, tapi hanya berhak menjalani hidup sesuai cita cita orang tua.
“kata orang jodoh ada di tangan kita, asal sopan , dari keluarga terpandang, orang tua suka kalo bisa kaya “salah satu bait dari iklan itu, ininlah kenyataan yang gak bisa di pungkiri semua yang kita lakukan sudaah di tentukan oleh orang tua, seemuanya.
Dalam kasus penulis adalah mengenai cita cita, penulis punya cita cita sebagai psikolog tapi saat mengutarakan cita cita orang tua tidak setuju, katanya perospek ke depanya gak bagus lah, katanya nyari pekerjaanya susah lah, apakah seorang anak harus menjadi pegawwai negri semua agar gajinya gede? apa seorang anak harus menjadi seorang dokter agar naik derajat di mata orang ?
Banyak orang yang kaya raya tapi tidak pernah bahagia, namun banyak orang yang pas pasa tapi bahagia , mengapa ? apa mungkin orang yang kaya raya itu tidak memiliki alasan untu bahagia ? atau tidak memiliki waktu utuk menkmati hidup. enta lah.
Banyak rang tua yang memaksakan anaknya belajar keras lebih keras dari kemampuan sianak, hanya untuk sebuah STATUS, penulis punya seorang teman kedua orang tuanya dokter namun anaknya masik jurusan IPS saat SMA saat itu orang tuanya marah, kenapa mereka marah ? apakah mereka malu punya anak masuk IPS apakah masuk IPS itu adalah sebuah kegagalan. setelah lulus orang tuanya menyogok ke salah satu universitas ternama dan anaknya masuk. apa ini yang di namakan sebuah takdir.
Penulis dapat simpulkan takdir seorang anak ada pada orang tuanya anak tidak berhak menjalani hidup sesuai cita citanya, tapi hanya berhak menjalani hidup sesuai cita cita orang tua.
“katanya gapailah cita cita setinggi langit, asal orang tua dukung, prospeknya bagus, punya gaji besar, kalo bisa yang naikin derajat orang tua”
