1. PENGERTIAN
KOMUNIKASI
Berdasarkan Bahasa Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” atau
‘common” yang dalam bahasa inggris
memiliki arti yang sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai
kesamaan makna, “commonness”. Atau dengan ungkapan yang lain, melalui
komunikasi kita mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan
partisipan lainnya.
Berdasarkan para ahli komunikasi adalah penyampaian pesan dari komunikator (sender) kepada
komunikan (receiver) melalui media tertentu dan menyebabkan efek.Organisasi
adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
2. JENIS
DAN PROSES KOMUNIKASI
2.1 JENIS KOMUNIKASI
Untuk mengetahui jenis komunikasi, komunikasi
dibedakan menjadi tiga menurut jenisnya: (Soejono Trimo, Analisis Kepemimpinan
Angkasa Bandung. 1986) :
a. Downward Communication
Koordinasi melalui rencana yang telah dibuat (by plan) yang dapat dikatakan koordinasi itu mencapai bentuk komunikasi yang akhirnya berjalan kebawah. Komunikasi ini bersifat satu arah dari pemimpin kepada bawahanya. Informasi yang disampaikan meliputi antara lain, kebijaksanaan pemimpin, peraturan, ketentuan yang harus diikuti oleh pekerja. jadwal kegiatan atau program dan alokasi sumber-sumber.
b. Upward
Communication
Koordinasi melalui umpan balik (feed back), berarti komunikasi teratur keatas, dari bawahan kepimpinan terutama dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis, pemimpin atau manajer sangat memerlukan input informasi yang berupa laporan, saran dari bawahan untuk dapat mengkoordinasikan seluruh kegiatan itu.
Koordinasi melalui umpan balik (feed back), berarti komunikasi teratur keatas, dari bawahan kepimpinan terutama dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis, pemimpin atau manajer sangat memerlukan input informasi yang berupa laporan, saran dari bawahan untuk dapat mengkoordinasikan seluruh kegiatan itu.
c.
Komunikasi Horizontal atau Diagonal
Koordinasi melalui interaksi lateral sebenarnya merupakan satu alur komunikasi atau informasi yang sifatnya horizontal atau diagonal antar departemen/unit-unit dalam organisasi.
Koordinasi melalui interaksi lateral sebenarnya merupakan satu alur komunikasi atau informasi yang sifatnya horizontal atau diagonal antar departemen/unit-unit dalam organisasi.
2.2 PROSES KOMUNIKASI
Proses
komunikasi ialah bagaimana seorang komunikator menyampaikan pesan kepada
komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu kesatuan makna antara komunikan
dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan
komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses
komunikasi termasuk juga suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak
lain dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi dan masyarakat
menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan
orang lain. Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti sama.
Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama. Secara
sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian
pesan dan orang yang menerima pesan.
3.
KOMUNIKASI EFEKTIF
Berkomunikasi efektif adalah ketika komunikator dan
komunikan memiliki pengertian yang satu. Oleh karena itu, dalam bahasa asing
orang menyebutnya “the communication is in tune” ,yaitu kedua belah pihak yang
berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan.
Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan.
Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan.
Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif
adalah antara lain :
o
Menciptakan suasana yang menguntungkan.
o
menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan
dimengerti.
o
pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau
minat di pihak komunikan.
o
Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan
yang dapat menguntungkannya.
o
Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau
reward di pihk komunikan.
4.
IMPLIKASI MANAJERIAL (CONTOH KASUS)
4.1 Analisis Kasus
Kasus kali ini saya
ambil dari kegiatan sehari hari mahasiswa, Belajar di kelas merupakan keharusan
mahasiswa yang tidak dapat di ganggugugat, dalam kegiatan belajar terjadi
komunikasi antar mahasiswa, hal ini menyebabkan terbentknya kelompok-kelompok
bermain yang berbeda. Hal ini dinamakan Komunikasi
Kelompok In Group.
4.2 Masalah Yang Timbul
Dengan adanya kelompok-kelompok yang berbeda di dalam
satu tempat secara bersamaaan besar kemungkinan terjadinya gesekan gesekan
sosial yang berujung pada perselisihan, hal itu terjadi di karenakan hal yang
di sebut Solidaritas. Atas dasar itu seetiap anggota kelompok akan membela
kelompoknya.
4.3 Penyelesaian Masalah
Untuk menyelesaikan perselisihan yang timbul karena
adanya gesekan sosial antar kelompok , cara terbaik adalah mempertemukan kedua
belah pihak yang berselisih dalam suatu forum diskusi. Dengan di dampingi pihak
ke-3 sebagai penengah.
5.DAFTAR PUSTAKA
Jiwanto, Gunawan., Komunikasi dalam Organisasi, Pusat Pengembangan Manajemen & Andi
Offset, Yogyakrta 1985
Pace R. Wayne and Faules, Don F, Komunikasi
Organisasi, ROSDA, Bandung 2000
(7 Maret 2014)
(7 Maret 2014)
(9 Maret 2014)