Komunikasi
Istilah
komunikasi dari bahasa Inggris communication, dari bahasa latin communicatus
yang mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama, komunikasi diartikan
sebagai proses sharing diantara pihak-pihak yang melakukan aktifitas komunikasi
tersebut.
Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya. Webster’s New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.
Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi.
Menurut Frank E.X. Dance dalam bukunya Human Communication Theory terdapat 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli dan dalam buku Sasa Djuarsa Sendjaja Pengantar Ilmu Komunikasi dijabarkan tujuh buah definisi yang dapat mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut adalah sebagai berikut:
Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya. Webster’s New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.
Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi.
Menurut Frank E.X. Dance dalam bukunya Human Communication Theory terdapat 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli dan dalam buku Sasa Djuarsa Sendjaja Pengantar Ilmu Komunikasi dijabarkan tujuh buah definisi yang dapat mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator)
menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah
atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).
Hovland, Janis & Kelley, 1953
Hovland, Janis & Kelley, 1953
2.
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian
dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata,
gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
Berelson dan Stainer, 1964
Berelson dan Stainer, 1964
3.
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa,
mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil
apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?)
Lasswell, 1960
Lasswell, 1960
4.
Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula
dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang
atau lebih.
Gode, 1959
Gode, 1959
5.
Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa
ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.
Barnlund, 1964
Barnlund, 1964
6.
Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian
lainnya dalam kehidupan.
Ruesch, 1957
Ruesch, 1957
7.
Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat
mempengaruhi pikiran orang lainnya.
Weaver, 1949
Weaver, 1949
Kita
lihat dari beberapa definisi tersebut saling melengkapi. Definisi pertama
menjelaskan penyampaian stimulus hanya dalam bentuk kata-kata dan pada definisi
kedua penyampaian stimulus bisa berupa simbol-simbol tidak hanya kata-kata
tetapi juga gambar, angka dan lain-lain sehingga yang disampaikan bisa lebih
mewakili yaitu termasuk gagasan, emosi atau keahlian.
Definisi pertama dan kedua tidak bicara soal media atau salurannya, definisi ke tiga dari lasswell melengkapinya dengan komponen proses komunikasi secara lebih lengkap. Pengertian ke-empat dan seterusnya memahami komunikasi dari konteks yang berbeda menghasilkan pengertian komunikasi yang menyeluruh mewakili fungsi dan karakteristik komunikasi dalam kehidupan manusia.
Ke-tujuh definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa komunikasi mempunyai pengertian yang luas dan beragam. Masing-masing definisi mempunyai penekanannya dan konteks yang berbeda satu sama lainnya.
Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.
Setiap pelakuk komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan: membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan. Ke-empat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak kepala seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bentuk dan mengirim pesan, seseorang akan menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain. Pesan yang diterimanya ini kemudian akan diolah melalui sistem syaraf dan diinterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang tersebut. Apabila ini terjadi, maka si orang tersebut kembali akan membentuk dan menyampaikan pesan baru. Demikianlah ke –empat tindakan ini akan terus-menerus terjadi secara berulang-ulang.
Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang-lambang yang menjalankan ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik atau tindakan. Bisa berbentuk kata-kata tertulis, lisan, gambar-gambar, angka-angka, benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda-tanda lainnya. Komunikasi dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua orang, di antara beberapa orang atau banyak orang. Komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Artinya komunikasi yang dilakukan sesuai dengan keinginan dan kepentingan para pelakunya.
Definisi pertama dan kedua tidak bicara soal media atau salurannya, definisi ke tiga dari lasswell melengkapinya dengan komponen proses komunikasi secara lebih lengkap. Pengertian ke-empat dan seterusnya memahami komunikasi dari konteks yang berbeda menghasilkan pengertian komunikasi yang menyeluruh mewakili fungsi dan karakteristik komunikasi dalam kehidupan manusia.
Ke-tujuh definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa komunikasi mempunyai pengertian yang luas dan beragam. Masing-masing definisi mempunyai penekanannya dan konteks yang berbeda satu sama lainnya.
Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.
Setiap pelakuk komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan: membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan. Ke-empat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak kepala seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bentuk dan mengirim pesan, seseorang akan menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain. Pesan yang diterimanya ini kemudian akan diolah melalui sistem syaraf dan diinterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang tersebut. Apabila ini terjadi, maka si orang tersebut kembali akan membentuk dan menyampaikan pesan baru. Demikianlah ke –empat tindakan ini akan terus-menerus terjadi secara berulang-ulang.
Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang-lambang yang menjalankan ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik atau tindakan. Bisa berbentuk kata-kata tertulis, lisan, gambar-gambar, angka-angka, benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda-tanda lainnya. Komunikasi dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua orang, di antara beberapa orang atau banyak orang. Komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Artinya komunikasi yang dilakukan sesuai dengan keinginan dan kepentingan para pelakunya.
Unsur unsur komunikasi
Komunikasi
antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan
kepada orang lain tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau
didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek . unsur-unsur ini
bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi.
1. Sumber, Semua peristiwa
komunikasi akan melinatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim ineormasi.
Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa
juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber
sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source,
sender, atau encoder.
2. Pesan, Pesan yang
dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim
kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui
media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi,
nasihat atau propaganda. Dalam bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan
dengan kata massage, content atauinformasi (Hafied
Cangara, 2008;22-24).
3. Media, Media adalah alat
sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada
khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi
antarmanusia, media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindra
manusia seperti mata dan teliga. Pesan-pesan yang diterima pancaindra
selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan
sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Akan tetapi,
media yang dimaksud dalam buku ini, ialah media yang digolongan atas empat
macam, yakni: Media antarpribadi, untuk hubungan perorang
(antarpribadi) media yang tepat digunakan ialah kurir /utusan, surat, dan
telpon. Media kelompok, Dalam aktivitasa komunikasi
yang melibatkan khlayak lebih dari 15 orang, maka media komunikasi yang banyak
digunakan adalah media kelompok, misalnya, rapat, seminar, dan konperensi.
Rapat biasanya digunakan untuk membicarakan hal-hal penting yang dihadapi oleh
suatu organisasi. Seminar adalah media komunikasi kelompok yang biasa dihadiri
150 orang. Konferensi adalah media komunikasi yang dihadiri oleh anggota dan
pengurus dari organisasi tertentu. Ada juga orang dari luar organisasi, tapi
biasanya dalam status peninjau. Media publik, kalau khalayak
lebih dari 200-an orang, maka media komunikasi yang digunakan biasanya disebut
media publik. Misalnya rapat akbar, rapat raksasa dan semacamnya. Media
massa, jika khalayak tersebar tanpa diketahui di mana mereka berada,
maka biasanya digunakan media massa. Media massa adalah alat yang digunakan
dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan
menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan
televisi (Hafied Cangara, 2008;123-126).
4. Penerima, Penerima
adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.
Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelempok, partai
atau negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti
khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver.
Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat
karena adanya sumber. Tidak adanya penerima jika tidak ada sumber. Penerima
adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi
sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan
menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah
pada sumber, pesan, atau saluran.
5. Pengaruh atau efek, Pengaruh atau efek
adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh
penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini biisa terjadi pada
pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa
juga diartikan perubahan atau pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang
sebagai akibat penerimaan pesan (Hafied Cangara, 2008;22-27).
Menyalurkan ide
melelui komunikasi
Komunikasi
dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang
bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa
menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari.
Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan
perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Dalam
menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita
(sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun
tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah
solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh
organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
Akan
tetapi dalam prakteknya proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang
kadang-kadang tidak begitu mudah. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah
sebagai berikut:
- Ide (gagasan) => Si Sender
- Perumusan
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata. - Penyaluran (Transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb. - Tindakan
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan. - Pengertian
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver. - Penerimaan
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Dalam
membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka
membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah
dan tujuan organisasi.
Agar
tercapai koordinasi dalam kerjasama pada organisasi itu sangat penting
dilaksanakannya komunikasi yang setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga
koordinasi dan kerjasama benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.
Suatu
keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana
terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan
suatu keputusan adalah rasional secara organisasional bila keputusan diarahkan
ke tujuan-tujuan individual.
Pengambilan
keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam
akhir dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan
dari adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan
atau lingkungan organisasi.
Hambatan komunikasi
Di dalam komunikasi selalu ada hambatan yang dapat mengganggu
kelancaran jalannya proses komunikasi. Sehingga
informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat diterima dan dimengerti
dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver.
Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkankomunikasi tidak efektif yaitu adalah (1992,p.10-11) :
1. Status effect
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.
2. Semantic Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.
3. Perceptual distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.
Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkankomunikasi tidak efektif yaitu adalah (1992,p.10-11) :
1. Status effect
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.
2. Semantic Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.
3. Perceptual distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.
4. Cultural
Differences
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup.
5. Physical Distractions
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.
6. Poor choice of communication channels
Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.
7. No Feed back
Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang manajer.
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup.
5. Physical Distractions
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.
6. Poor choice of communication channels
Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.
7. No Feed back
Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang manajer.
Klasifikasi Komunikasi dalam Organisasi
1. Dari segi sifatnya
:
Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan
secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang
saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang
membatasi mereka. Lisan ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling
berbicara/ berdialog, pada saat wawancara, rapat, berpidato.
Komunikasi lisan yang
tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara alat seperti
telepon, handphone, VoIP, dan lain sebagainya karena adanya jarak dengan si
pembicara dengan lawan bicara.
Komunukasi Tertulis
Komunikasi tertulis
adalah komunikasi yang di lakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya
pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan
dapat dimengerti oleh penerima. Komunikasi tulisan dapat berupa
surat-menyurat, sms, surat elektronik, dan lain sebagainya.
Komunikasi tertulis
juga dapat melalui naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk masyarakat
umum dengan isi naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah,
buku-buku dan foto pun dapat menyampaikan suatu komunikasi secara lisan namun
tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya.
Komunikasi Verbal
Komunikasi
verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol
verbal bahasa
merupakan pencapaian
manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa
yaitu fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis.
Komunikasi Non
Verbal
Komunikasi non
verbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak
menggunakan kata-kata.
2. Dari segi arahnya
:
Komunikasi keatas
Porsi ini sebenarnya
dituntut untuk seimbang dengan komunikasike baawah. Berbeda dengan komunikasi
ke bawah, komunikasike atas mengalir dari orang pada hierarki
yan lebih rendah kejenjang yang lebih tinggi. Misalnya, dalam bentuk
kotak sara,pertemuan kelompok, pengaduan, dan sebagainya.
Komunikasi kebawah
Mengalir dari orang
pada hierarki yang lebih tinggi ke jenjangyang lebih rendah. Misalnya dalam
bentuk instruksi, memoresmi, prosedur, pedoman kerja, pengumuman, dan
sebagainya.
Komunikasi diagonal
Merupakan jalur
komunikasi yang paling jarang digunakan,komunikasi diagonal penting dalam
situasi ketika para anggiotatidak dapat berkomunikasi secara efektif melalui
jalur ini.
Komunikasi horizontal
Merupakan
pertimbangan utama dalam desain organisasi,namun organisasi yang efektif
memerlukan juga komunikasihorizontal yang sangat perlu bagi koordinasi dan
integrasi dariberaneka ragam fungsi keorganisasian. Misalnya,
komunikasiantar produksi dan pemsaran dalam organisasi bisnis, dsb.
Komunikasi satu arah
Pemberitahuan gempa
melalui BMKG(tanpa ada timbal balik).
Komunikasi Dua Arah
Berbicara dengan
adanya timbal balik/ saling berkomunikasi.
3. Dari segi lawannya
:
Komunikasi Satu Lawan
Satu
Berbicara dengan
lawan bicara yang sama banyaknya
Cth:berbicara melalui
telepon
Komunikasi Satu Lawan
Banyak (kelompok)
Berbicara antara satu
orang dengan suatu kelompok.
Cth: kelompok warga
menginterogasi maling.
Kelompok Lawan
Kelompok
Berbicara antara
suatu kelompok dengan kelompok lain.
Cth: debat partai
politik.
4. Dari segi
keresmian :
Komunikasi formal
Komunikasi yang
memperhitungkan tingkat ketepatan, keringkasan, dan kecepatan komunikasi.
Komunikasi informal
Komunikasi informal
adalah komunikasi antara orang yang ada dalam suatu organisasi , akan tetapi
tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi . Fungsi
komunikasi informal adalah untuk memelihara hubungan sosial persahabatan
kelompok informal , penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat
seperti isu , gosip , atau rumor .
faktok-faktor dan proses perubahan organisasi
Dalam organisasi pada
hakekatnya itu terdapat beberapa faktor – faktor yang menyebabkan suatu
perubahan dalam organisasi tersebut.Setiap perubahan yang terjadi dalam
organisasi itu sangatlah berpengaruh besar terhadap perkembangan atau bahkan
penurunan dari organisasi tersebut dikarenakan karena ada sesuatu sistem yang
berubah dari organisasi tersebut dari sistem sebelumnya,itulah yang disebut
sebagai perubahan dimana cara – cara atau sistem – sistem lama dalam organisasi
itu berganti dengan cara – cara atau sistem – sistem baru dalam
organisasi.Untuk lebih jelasnya dibawah ini saya akan jelaskan beberapa faktor
penyebab terjadinya perubahan dalam organisasi antara lain :
· Faktor
Ekstern ( Faktor Diluar Organisasi )
Faktor ekstern adalah faktor yang terjadi di luar
sebuah organisasi tersebut,contohnya itu seperti : faktor Teknologi dan
Pemerintahan yang mendukung suatu organisasi tersebut itu dapat berkembang dan
beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.Selain itu ada lagi faktor ekstern
seperti : Selera pasar yang semakin hari semakin cepat berubah tergantung dari
selera konsumen,jadi perubahan tersebut sangat cepat terjadi.
· Faktor
Intern ( Faktor Didalam Organisasi )
Faktor Intern adalah faktor yang terjadi di dalam
sebuah organisasi tersebut,contohnya itu seperti : faktor anggaran dalam
organisasi itu,jadi yang menyebabkan perubahan dalam organisasi tersebut karena
faktor anggaran adalah sistem atau kinerja dalam organisasi tersebut,misalnya
anggaran yang lama tidak memiliki suatu peningkatan atau hanya disitu – situ
saja,tetapi setelah adanya perubahan sistem anggaran yang baru dalam organisasi
tersebut,anggaran organisasi tersebut menjadi meningkat dan manajemen
keungannya juga bagus,itulah salah satu contoh perubahan intern dalam
organisasi.
Faktor – faktor diatas adalah faktor – faktor yang
menyebabkan organisasi tersebut mengalami perubahan baik di luar organisasi
maupun di dalam organisasi.Perubahan tidak terjadi begitu saja atau tidak
secepat yang kita bayangkan,misalnya suatu organisasi yang mikro pada
awalnya,tiba – tiba suatu saat menjadi organisasi yang maju dan
berkembang,tidak semudah itu.Semua itu perlu adanya proses yang dapat menunjang
suatu organisasi itu mengalami perubahan yang lebih baik.Dan berikut saya akan
jelaskan Proses perubahan :
Dalam suatu proses itu ada beberapa langkah untuk
memenuhi tujuan organisasi tersebut yaitu :
è Mengadakan Pengkajian
Maksudnya adalah dalam organisasi tersebut diadakan
suatu pengkajian atau proses penindak lanjutan kegiatan – kegiatan atau cara –
cara apa saja dalam organisasi tersebut,misalnya diadakan pengkajian setiap
sebulan sekali dalam organisasi tersebut agar organisasi tersebut itu update
dengan info- info yang dapat menunjang kemajuan dan tujuan dari organisasi
tersebut.
è Mengadakan Identifikasi
Maksudnya adalah melakukan penyelidikan atau
pemeriksaan secara detail tentang permasalahan – permasalahan apa saja yang
terjadi dalam organisasi tersebut,misalnya mengadakan identifikasi masalah
kasus yang sedang terjadi dalam organisasi tersebut setiap seminggu
sekali,langkah tersebut bertujuan agar dalam organisasi tersebut tahu bagaimana
menyelesaikan masalah apa saja yang terjadi dalam organisasi tersebut.
è Menetapkan Perubahan
Maksudnya adalah menetapkan suatu perubahan yang baru
atau bisa dikatakan sebuah sistem baru dalam organisasi tersebut,misalkan
terjadi suatu perubahan sistem dalam organisasi tersebut dari sistem yang lama
dengan sistem yang baru dan apabila dilihat dari kinerjanya sistem baru
tersebut memang bagus dan berkembang dari sistem yang lama,maka perubahan
sistem tersebut harus ditetapkan dan meninggalkan sistem yang lama.
è Menentukan Strategi
Maksudnya adalah sebelum melangkah dan memutuskan
pilihan dalam suatu organisasi tersebut, harus ditentukan dulu matang – matang
atau difikirkan terlebih dahulu kira – kira strategi apa yang dapat memajukan
sebuah organisasi tersebut.
è Melakukan Evaluasi
Maksudnya adalah melakukan suatu perubahan – perubahan
sikap dalam organisasi tersebut,misalnya kita cari dulu apa yang salah dalam
organisasi tersebut dan solusi apa yang dapat menyelesaikan masalah tersebut
lalu kita benarkan kesalahan – kesalahan tersebut dan tidak akan mengulanginya
lagi,itulah yang disebut mengevaluasi atau bisa dikatakan melakukan sebuah
perubahan atau perbaikan dalam organisasi tersebut,dengan sering kita
mengevaluasi dalam organisasi tersebut, maka organisasi tersebut menjadi bersikap
hati – hati dan teliti dalam setiap bertindak melakukan sesuatu yang berdampak
langsung dalam organisasi tersebut.
Jadi pada intinya organisasi itu jangan cukup puas
dengan apa yang sudah di dapat,terus mencari peluang – peluang apa saja yang
kiranya dapat diminati oleh banyak orang dan dapat memejukan organisasi
tersebut,menjalin komunikasi yang baik dan melakukan sebuah perubahan –
perubahan besar yang dapat memajukan organisasi tersebut menjadi lebih baik dan
juga merubah strategi – strategi lama dengan strategi – strategi baru yang
dapat menunjang sebuah organisasi tersebut lebih berfikir kreatif dan berguna
bagi organisasi – organisasi yang lain dan menciptakan sebuah inovasi baru
dalam organisasi tersebut yang belum pernah ada sebelumnya,dengan begitu
organisasi tersebut lama – kelamaan akan menjadi organisasi yang berkembang
bahkan bisa maju.
Pengembangan
organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Merupakan strategi
terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki sasaran
jelas berdasarkan diagnosa yang tepat dan akurat tentang permasalahan yang
dihadapi oleh suatu organisasi.
2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi terhadap suatu organisasi.
3. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
4. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
5. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara organisasi sau dengan organisasi yang lainnya.
2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi terhadap suatu organisasi.
3. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
4. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
5. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara organisasi sau dengan organisasi yang lainnya.
6. berbagai satuan
kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
7. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
7. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
Apabila selama ini
kita hanya mengenal pembelajaran pada tingkat individu dan kelompok, maka
perkembangan manajemen telah mengenal pembelajaran organisasi (learning
organization), yang secara sederhana dapat diartikan sebagai :
Organisasi yang
secara terus menerus melakukan perubahan diri agar dapat mengelola pengetahuan
lebih baik lagi, memanfaatkan tekhnologi, memberdayakan sumber daya, dan
memperluas area belajarnya agar mampu bertahan di lingkungan yang selalu
berubah.