ILMU BUDAYA
DASAR
PENDAHULUAN
Ilmu budaya
dasar (IBD) sebagai mata kuliah dasar umum (MKUD) di berikan di seluruh
perguruan tinggi negeri atau swasta , bertujuan untuk mengembangkan daya
tdangkap ,presepsi , penalaran, dan apresiasi terhadap lingkungan hidup dan
budaya, hal ini penting di sebabkan oleh dua hal :
1. Tema ilmu
budaya dasar merupakan tema inti perasalahan dasar yang di alami dan di hadapi
seperti tema tema yang telah di susun
oleh konsorsium Antar-Bidang Depdikbud yang meliputi cinta kasih ,
kindahan, penderitaan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab dan keadilan ,
kegelisahan dan harapan.
2. Pada zaman
sekarang terdapat kecendrungan bahwa ilmu atau
ilmuwan sering mengabaikan masalah sikap an prilaku moral sendiri
terhadap sesama manusia. Yang ada dalam ilmuan adalah menguak tabir aspek
ontologis dan epistomologi demi mencapai kelezatan hidup matrialnya saja. Padahal
pada hakikatnya pembangunan nasional itu pada hakikatnya adalah pembangunan
manusia.
Karena tema Ilmu Budaya Dasar yang
sangat mendasar, maka pembahasannya dilakukan dengan mendisiplin (interdisiplin
ilmu pengetahuan seperti ilmu pengetahuan budaya, filsafat, etika, da agama).
PENGERTIAN
ILMU BUDAYA DASAR
BUDAYA
Sebelum kita
membahas Ilmu Budaya Dasar ada baiknya penulis mendeskripsikan apa itu budaya,
kata budaya berasal dari bahasa sansekerta budh
yang berarti akal, kemudian menjadi budhi
(tunggal) atau budhaya (majemuk),
sehingga kebudayaan berarti ebagian pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat
yang mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata budhi dan daya. Budhi adalah
akal yang merupakan unsur rohani dalam kebudayaan , sedangkan daya berarti
perbuatan atau ikhtisar sebagai unsur jasmani, sehingga dapat di artikan bahwa
kebudayaan adalah hasil dari akal dan ikhtisar manusia.
Pemilihan definisi
kebudayaan yang tepat sangat sukar karena begitu banyak orang yang
mendefinisikanya. Empat di antaranya akan di bahas berikut terdiri dari dua
budayawan indonesia dan dua budayawan mancanegara.
a. Ki hajar
Dewantara
Kebudayaan menurut
Ki Hajar Dewantara bererti buah budi manusia hasil perjuangan manusia terhadap
dua pengaruh kuat yakni alam dan zaman (kodrat an masyarakat) yang merupakan
bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran
di dalam hidup dan penghidupanya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
b. Sultan
Takdir Alisyahbana
Sultan
Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah menfestasi dari cara
berfikir, sehingga menurutnya pola kebudyaan itu sangat kuat sebab semua laku
dan perbuatan mencangkup di dalamnya dan dapat di ungkapkan pada basis dan cara
berfikir, termasuk di dalam perasaan karena perasaan juga juga maksud dari
pemikiran.
c. Malinowski
Malinowski
menyebutkan bahwa kebudayaan pada
prinsipnya berdasarkan pada berbagai sistem kebudayaan manusia. Tiap tingkatan
kebutuhan itu menhadirkan corak budaya yang khas. Misalnya, guna memenuhi
kebutuhan manusia akan keselamatan, maka timbul kebudayaan yang berupa
perlindungan, yakni seperti lambaga kemasyarakatan.
d. C.A van
Peursen
C.A van Peursen mengatakan bahwa
kehidupan dewasa ini kebudayaan di artikan sebagai manifestasi kehidupan setiap
orang dan kehidupan suatu kelompok manusia. Berlainan dengan hewan, manusia
tidak dapat begitusaja hidupdi tengah alam. Oleh karena itu, untuk dapat hidup,
manusia harus mengubah segala sesuatu yang telah di sediakan oleh alam, beras
agar dapat di nikmati harus di ubah menjadi nasi.
Dari beberapa tanggapan para ahli
dunia dan dalam negri dapat di ambil kesimpulan masing masing dan setiap
kesimpulan berbeda, namun ada satu kesamaan dari setiap kesimpulan yang dapat
di ambil , yaitu kebudayaan yang ada di ciptakan oleh manusia untuk manusia itu
sendiri dan terus berkaitan dengan manusia yang lainya, dengan alam ,dengan
tuhan dan dengan manusia itu sendiri. Budaya ada untuk memenuhi apa yang tidak
dapat di penuhi oleh manusia.
PENGERTIAN ILMU BUDAYA
DASAR
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar
adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah llmu Budaya Dasar dikembangkan
di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari
istilah bahasa Inggris "The Humanities". Adapun istilah Humanities
itu sendiri berasal dan bahasa latin humanus yang bisa diartikan manusia,
berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the htimanities diandaikan seseorang
akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan
demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu
nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar supaya
manusia bisa menjadi humanus, mereka hams mempelajari ilmu yaitu the humanities
disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu
sendiri.
Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar
termasuk kelompok pengetahuan budaya, lebih dahulu perlu diketahui
pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu
dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Ilmu-ilmu
Alamiah ( natural science )
Ilmu ilmu alamiah bertujuan mengetahui
keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal
itu digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku
mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan
suatu kualitas. Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini
lalu dibuat prediksi . Hasil penelitiannya 100 % benar dan 100 % salah. Yang
termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia,
biologi, kedokteran, mekanika.
2. Ilmu-ilmu
Sosial ( social science )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk
mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia.
Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu
alamiah. Tetapi hash penelitiannya tidak mungkin 100 % benar, hanya mendekati
kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu tidak
dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara
lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi
sosial, sosiologi hukum, dsb.
3. Pengetahuan
budaya ( the humanities )
Pengetahuan budaya bertujuan untuk
memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk
mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan
pemyataan-pemyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Peristiwa-peristiwa dan pemyatan-pemyataan itu pada umumnya terdapat dalam
tulisan-tulisan., Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah,
hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
Pengetahuan budaya ( The Humanities ) dibatasi sebagai
pengetahuan yang mencakup kcahlian (disiplin) scni dan filsafat. Keahlian
inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang kcahlian lain, seperti
seni tari, seni rupa, seni musik, dll. Sedang Ilmu Budaya Dasat ( Basic
Humanities ) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar
dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain Ilmu Budaya dasar
menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan
budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan
pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut dengan Basic
Humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa inggris disebut dengan istilah the
humanities. pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai
mahluk betbudaya ( homo humanus ), sedangkan Ilmu budaya dasar bukan ilmu
tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia
dan budaya.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Penyajian mata kuliah ilmu budaya
dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah
ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian
yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD
semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa
dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap
nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun
yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
a.
Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan
budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka
b.
Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas
pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya
kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
c.
Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin
bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke
dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat
d.
menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar
mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang
sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.
Ruang Lingkup
Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak
dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai
sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah
IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
A.
Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan
ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan
pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian
(disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang)
berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
B.
Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi
yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan
tempat. Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD,
nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian.
Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan
alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula
hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD. Pokok-pokok
bahasan yang dikembangkan adalah :
1.
Manusia dan cinta kasih
2.
Manusia dan Keindahan
3.
Manusia dan Penderitaan
4.
Manusia dan Keadilan
5.
Manusia dan Pandangan hidup
6.
Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
7.
Manusia dan kegelisahan
8.
Manusia dan harapan
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Dipandang dari segi ilmu eksakta, manusia adalah
kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan sistem yang dimiliki
oleh manusia ( ilmu kimia ). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem
fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (
ilmu fisika ). Manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golongan
mahluk mamalia ( biologi ). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahluk
yang ingin memperoleh keuntungan atu selalu memperhitungkan setiap kegiatan,
sering disebut homo economicus ( ilmu ekonomi ). Manusia merupakan mahluk
sosial yang tidak dapat berdiri sendiri ( sosiologi ), mahluk yang selalu ingin
mempunyai kekuasaan ( politik ). Dan lain sebagainya.
a.
Manusia itu terdiri dari empat unsure yang saling
terkait, yaitu :
i.
Jasad; yaitu badan kasar manusia yang nampak pada
luarnya, dapat diraba, dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
ii.
Hayat; yaitu mengandung unsure hidup, yang ditandai
dengan gerak
iii.
Ruh; yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang
bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang
bersift konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
iv.
Nafas; dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu
kesadaran tentan diri sendiri
b.
Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung 3
unsur yaitu :
i.
Id. Yang merupakan struktur kepribadian yang paling
primitive dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energi
psikis yang menunjukkan cirri alami yang irrasional dan terkait masalah sex,
yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran. Id tidak
berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain
kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan
dunia luar.
ii.
Ego. Merupakan bagian atau struktur kepribadian yang
pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif”
karena peranannya dalam menghubgunkan energi Id ke dalam saluran osial yang
dapat dimengerti oleh orang lain.
iii.
Superego. Merupakan struktur kepribadian yang paling
akhir, muncul kira-kira pada usia limat tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego,
yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari
lingkungan eksternal. Jadi superego menunjukkan pola aturan yang dalam derajat
tertentu menghasilkan control diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang
terinternalisasi.
Dari uraian diatas
dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan antara tindakan
dan unsure-unsur manusia. Seringkali misalnya orang senang terhadap
penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat dapat diidentifikasi bahwa orang
tersebut lebih dikendalikan oleh Id dibandingkan super-egonya. Atau seringkali
aa kelainan yang terjadi pada manusia, misalnya orang yang berparas buruk dan
bertubuh pendek berani tampil ke muka umum, dpat diterangkan dengan mengacu
pada unsur nafs (kesadaran diri ) yang dimilikinya. Kesemuanya tersebut dapat
digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.
Hakekat Manusia :
1.
Mahluk ciptaan Tuhan yagn terdiri dari tubuh dan jiwa
sebagai satu kesatuan yang utuh
2.
Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan
denan mahluk lainnya
3.
mahluk biokultural yaitu mahluk hayati yagn budayawi
4.
Mahluk Ciptaan Tuhan yagn terkait dengan lingkungan,
mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuanbekerja dan berkarya
Kebudayaan selalu dimiliki oleh setiap masyarakat,
hanya saja ada suatu masyarakat yang lebih baik perkembangan kebudayaannya dari
pada masyarakat lainnya untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya.
Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya
dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang merumuskan bahwa
kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat.
Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan
kebendaan, yang diperlukan manusia untuk menguasa alam sekitarnya, agar
kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk kepntingan masyarakat. Rasa yang
meliputi jiwa manusia mewujudkan sega norma dan nilai masyarakat yang perlu
untuk mengatur masalah-masalah kemasarakatan alam arti luas, didalamnya termasuk,
agama, ideology, kebatinan, kenesenian dan semua unusr yang merupakan hasil
ekspresi dari jiwa manusia. Yang hidup sebagai anggota masyarakat. Selanjtunya
cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan piker dari orang yang hidup
bermasyarakat dan yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu
pengetahuan. Rasa dan cipta dinamakan kebudayaan rohaniah. Semua karya, rasa
dan cipta dikuasai oleh karsa dari orang-orang yang menentukan kegunaannya,
agar sesuai dengan kepentingan sebagian besar, bahkan seluruh masyarakat.
Dari pengetian tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan
itu merupakan keseluruhan ari pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang
digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi,
untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia
itu sendiri.
Atas dadar itulah para ahli mengemukakan adanya unsure
kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu :
1. unsur religi
2. sistem kemasyarakatan
3. sistem peralatan
4. sistem mata pencaharian hidup
5. sistem bahasa
6. sistem pengetahuan
7. seni
Bertitik tilah dari sistem inilah maka kebudayaan paling sedikit memiliki 3
wujud antara lain :
1.
wujud sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma,
peraturan dan sejenisnya. Ini merupakan wujud ideal kebudayaan. Sifatnya
abstrak, lokasinya aa dalam pikiran masyarakat dimana kebudayaan itu hidup
2.
kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan
berpola dari manusia dalam masyarakat
3.
kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia
Perubahan kebudayaan pada dasarnya tidak lain dari
para perubahan manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah
kebudayaan itu. Perubahan itu terjadi karena manusia mengadakan hubungan dengan
manusia lainnya, atau karena hubungan antara kelompok manusia dalam masyarakat.
Tidak ada kebudayaan yanga statis, setiap perubahan kebudayaan mempunyai
dinamika, mengalami perubahan; perubahan itu akibat dari perubahan masyarakat
yang menjadi wadah kebudayaan tersebut.
Daftar Pustaka
Widyosiswoyo,S. (1992). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: GHALIA
INDONESIA
M. Soelaeman, M. (1990). ILMU BUDAYA DASAR, suatu pengantar.
Bandung : ERESCO BANDUNG
http://vaniaibd.blogspot.com/2012/10/pengertian-ilmu-budaya-dasar.html